JAKARTA: Pentolan grup band Dewa 19 yang juga bos Republik Cinta Manajemen (RCM) Ahmad Dhani mendatangi Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jumat (18/3).
Dia melaporkan dua buku yang dinilainya berbau provokasi, sehingga dirinya menjadi sasaran target pelaku teror bom buku.
Dua buku yang dilaporkan sang musisi penuh sensasi itu masing-masing “Data & Fakta Yahudi di Indonesia” dan “Data & Fakta Yahudi di Indonesia edisi Reformasi”. Kedua buku itu diterbitkan Khalifah dan karya Ridwan Saidi serta Rizki Ridiasmara.
Menurut Ahmad Dhani, karena dua buku itulah dirinya menjadi sasaran target pelaku teror bom buku. Menurut bos Republik Cinta Manajemen itu, isi buku tersebut sangat penuh fitnah. Misalnya di buku tersebut dirinya disebut sebagai agen Yahudi. Penulis pun mengarang soal sejarah hidup kakek Ahmad Dhani.
“Buku ini tidak berdasarkan (fakta) mengarang bebas. Maka dari itu perlu saya laporkan, apalagi mengingat adanya usaha menghabisi saya melalui bom dan menurut saya itu serius,” jelas Dhani.
Ahmad Dhani memang masuk dalam daftar pelaku teror bom buku, selain Ulil Abshar Abdalla, Gories Mere dan Yapto Suryosumarmo.
Paket buku berisi bom untuk Ahmad Dhani itu diterima pekerja RCM di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekaligus kediaman Ahmad Dhani pada Selasa 15 Maret silam. Namun, Ahmad Dhani baru melaporkan adanya paket mencurigakan itu pada Kamis kemarin.
Ahmad Dhani tiba di Mapolda Metro Jaya, sekitar pukul 14.00 WIB. Ia hanya bersama manajer artisnya, tanpa pengacara. (Metrotvnews/OL-9)
Source: media indonesia
0 komentar:
Posting Komentar