Sebagai muslim yang yakin adanya KEKUATAN yang mengatur semua kejadian di semesta alam ini, hendaknya bisa mengambil banyak pelajaran, terlebih jika di kaitkan dengan ayat-ayat bencana dalam al-Quran. Fokusnya adalah apa saja yang menjadi pencetus datangnya bencana dan apa solusi untuk menghindari bencana tersebut.
Jika kita memahami ayat-ayat al-Quran yang terkait dengan bencana, kita bisa mengambil insight bahwasanya, “Sebuah kepastian, tidak ada bencana tanpa dosa”. Artinya, jika kita tertimpa bencana, mudah caranya untuk mengetahui kenapa bencana itu datang. Yakni, carilah dosa apa yang telah kita perbuat. Dosa tersebut bisa berupa dosa pribadi ataupun dosa kolektif (masal). Saat bencana datang, ia tidak hanya menimpa orang yang berbuat dosa (dholim), namun menimpa seluruh orang di negeri / kawasan itu. Jadi, saat bencana datang, dipastikan di situ ada dosa. Dari mana kesimpulan ini diperoleh, jawabannya dari al-Quran.
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. As Syuura: 30).
Al-Quran mengungkapkan istilah bencana dengan beragam kata dan disebut secara berulang, yakni musibah, bala atau fitnah. Untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang menyebabkan bencana, mari merenungi ayat al-Quran QS Al-Fajr 1-14, QS Yunus 13, QS Al-Isra 16, dan An-Nahl 112.
QS Al-Fajr 6-14
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? 7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi 8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, 9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah 10. dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,12. lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,13. karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,14. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
QS Yunus 13
“Dan sungguh, Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rosul mereka telah datang membawa keterangan-keterangan (yang nyata), tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikian kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa”
QS Al-Isra 16
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”
QS Annahl 112
“Dan Alloh telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tentram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Alloh, karena itu Alloh menampakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat”.
Berdasarkan penjelasan ayat-ayat di atas kita bisa mengambil pelajaran tentang penyebab datangnya bencana yakni sebagai berikut:
#1. Durhaka dan Berbuat Kerusakan
Dalam QS Al-Fajr 6-14, Al-Quran menceritakan kaum terdahulu yang pernah musnah di muka bumi karena ditimpakan bencana oleh Alloh atasnya. Yakni kaum ‘Ad, Tsamud dan Firaun. Mereka adalah kaum yang memiliki kekuatannya luar biasa, baik dari fisik maupun peradaban. Dan Alloh mencampakkan mereka dengan adzab-Nya dikarenakan mereka berbuat kedurhakaan dan kerusakan.
Dalam surat ini kita menemukan dua sifat sebagai penyebab datangnya bencana yakni Thogho (durhaka) dan Fasad (berbuat kerusakan). Arti durhaka adalah tidak peduli dengan aturan Alloh, mereka hidup semaunya. Hal yang diperintahkan ia tinggalkan, sebaliknya yang dilarang malah dikerjakan.
Sementara itu, Fasad (merusak), dapat diartikan merusak secara fisik (menggunduli hutan, membuang sampah sembarangan, mencemari sungai dan laut dan lain sebagainya) maupun merusak secara non fisik (ekonomi, hukum, politik dan sosial).
#2. Berbuat Dholim
Faktor lain penyebab datangnya bencana sebagaimana tercantum dalam Dalam QS Yunus 13 adalah berbuat Zalim. Ada dua makna terkait dengan Zalim yakni berbuat syirik dan menganiaya (tidak adil). Contoh berbuat syirik adalah percaya atas kekuatan arwah leluhur, roro kidul, dan lain sebagainya, sementara contoh aniaya adalah membenarkan urusan yang salah, dan menyalahkan urusan yang benar.
#3. Mengingkari Nikmat, Hidup Mewah dan Berbuat Kedurhakaan.
Faktor ketiga penyebab datangnya bencana adalah mengingkari nikmat, hidup kaya dan berbuat durhaka. Ketiga sifat ini seakan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Bagi orang yang bergelimang harta, biasanya pintu-pintu kemaksiatan semakin terbuka sehingga mudah melakukan kedurhakaan.
Demikian uraian tentang faktor-faktor penyebab datangnya bencana, semoga kita diberi kekuatan untuk mengindari sifat-sifat durhaka, merusak, zalim, mengingkari nikmat, serta hidup mewah yang bergelimang dosa. Amien…
“Dikutip dari pengajian malam Ahad, 30 Oktober 2010, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber: DR. Daud Rasyid MA”
0 komentar:
Posting Komentar