Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Hadi Nasri menyatakan siap untuk memikul tugas berat demi untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis nasional.
“Saya siap meski saya juga menyadari bahwa ini bukanlah tugas ringan mengingat kondisi bulu tangkis nasional saat ini yang sedang terpuruk,” kata Hadi di Jakarta, Selasa, usai bertemu Ketua Umum PBSI Djoko Santoso.
Hadi yang juga mantan anggota Tim Monitoring Kementerian Pemuda dan Olahraga itu dipercaya menggantikan posisi Lius Pongoh yang mengundurkan diri sejak Januari 2011 lalu.
Dalam pertemuan dengan Djoko Santoso, Hadi menegaskan bahwa diperlukan kerja ekstra keras untuk mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade London 2012 mendatang.
“Dengan materi pemain yang hampir tidak ada perubahan dalam beberapa tahun terakhir, sulit untuk berharap banyak kalau tidak diiringi dengan kerjas ektra keras,” kata Hadi yang menjadi Wakil Ketua Binpres saat Indonesia meraih dua emas Olimpiade 1992 Barcelona melalui Alan Budikusuma dan Susi Susanti.
Karena baru dipercaya sebagai ketua di bidang yang strategis tersebut, Hadi mengakui bahwa ia belum bisa menjanjikan apa-apa karena tidak mungkin untuk menyulap prestasi dalam waktu singkat.
“Apa yang bisa saya lakukan dalam waktu dekat adalah melakukan konsolidasi dengan para pemain, pelatih dan para pengurus, serta berdiskusi dengan mereka mengenai apa yang harus dikerjakan,” katanya.
Hadi juga menegaskan bahwa situasi pada Olimpiade Barcelona 1992 sangat berbeda dengan situasi yang dihadapi bulu tangkis Indonesia saat ini.
Ketika itu, Indonesia memiliki atlet dengan kemampuan yang hampir merata, sehingga yang diperlukan hanyalah menyusun strategi dengan mengejar peringkat lebih tinggi agar menguntungkan saat pengundian.
“Kondisi sekarang, sangat sulit untuk melakukan hal itu karena kemampuan pebulutangkis Indonesia jauh berkurang dibandingkan saat mengikuti Olimpiade Barcelona,” katanya menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar