
Foto : Syafii Maarif–MI/Panca Syurkani/cs
JAKARTA: Pemerintah bakal kesulitan meyakinkan masyarakat atas bantahannya terkait pemberitaan di dua media Australia, The Age dan The Sidney Morning Herald.Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif mengungkapkan kedua media tersebut mendapatkan data pemberitaan dari situs wikileaks.
Data tersebut merupakan bocoran kawat diplomatik yang didapat dari pemerintah Amerika Serikat.Wikileaks memiliki basis data yang cukup kuat. Jadi, pemerintah harus menjawab dengan data yang sama kuat.”Kalau mau membantah itu bantah dengan data, jangan emosi. Kalau emosi orang akan semakin percaya kalau wikileaks yang benar, kan juga belum tentu benar makanya cek dulu.Itu penting, bagian intropeksi,” jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (12/3).Namun ia merasa pesimistis masyarakat Indonesia mau percaya terhadap pemerintah yang menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar.
Salah satu tokoh lintas agama penggagas Gerakan melawan Kebohongan Publik ini menganggap pemerintah selama ini sudah kehilangan kejujuran.
Walaupun ia belum meyakini kebenaran pemberitaan dua media tersebut, namun ia khawatir kebohongan yang selama ini dilakukan pemerintah mempersulit upaya untuk meyakinkan masyarakat sendiri.
“Di Indonesia ini kejujuran selalu akan hilang, kita tidak jujur kepada bangsa ini. Saya tidak mengatakan pemberitaan itu benar, tapi itu penting untuk dicari kebenarannya,” tegasnya. (AO/OL-9)
Data tersebut merupakan bocoran kawat diplomatik yang didapat dari pemerintah Amerika Serikat.Wikileaks memiliki basis data yang cukup kuat. Jadi, pemerintah harus menjawab dengan data yang sama kuat.”Kalau mau membantah itu bantah dengan data, jangan emosi. Kalau emosi orang akan semakin percaya kalau wikileaks yang benar, kan juga belum tentu benar makanya cek dulu.Itu penting, bagian intropeksi,” jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (12/3).Namun ia merasa pesimistis masyarakat Indonesia mau percaya terhadap pemerintah yang menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar.
Salah satu tokoh lintas agama penggagas Gerakan melawan Kebohongan Publik ini menganggap pemerintah selama ini sudah kehilangan kejujuran.
Walaupun ia belum meyakini kebenaran pemberitaan dua media tersebut, namun ia khawatir kebohongan yang selama ini dilakukan pemerintah mempersulit upaya untuk meyakinkan masyarakat sendiri.
“Di Indonesia ini kejujuran selalu akan hilang, kita tidak jujur kepada bangsa ini. Saya tidak mengatakan pemberitaan itu benar, tapi itu penting untuk dicari kebenarannya,” tegasnya. (AO/OL-9)






0 komentar:
Posting Komentar