
JAKARTA: Wacana perlu dilakukannya kontrak politik ulang yang digulirkan oleh politisi PAN, Bima Arya Sugiarto ditanggapi dingin oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq.
Menurutnya, hal itu tidak perlu dilakukan dan kontrak politik masih dianggap sudah cukup baik.
“Sebenarnya kontrak politik yang terdiri dari tiga dokumen itu sudah baik, yang diperlukan bagaimana mengefektifkan implementasi,” kata Mahfudz seusai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3).
Ia pun mengaku khawatir dengan disusunnya kontrak ulang politik. Pasalnya, hal itu hanya akan menjadi langkah penyeragaman yang berujung kembali ke masa orde baru.
“Penyeragaman dan itu kan kultur orba yang sudah lama kita tinggalkan,” tandasnya.
Meski demikian, ketua Komisi I DPR tersebut juga mempersilakan untuk membuat kontrak ulang apabila ada poin-poin yang dianggap keliru.
“Kecuali dalam kontrak itu dianggap ada yang keliru ada yang kurang perlu diperbaharui itu silakan,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto telah mengatakan kalau dua partai anggota koalisi, Golkar dan PKS telah melanggar tiga poin dalam kesepakatan koalisi sekrtariat gabungan (setgab) pendukung pemerintahan SBY-Boediono.
Menurutnya, hal ini perlu ditindaklanjuti dengan dilakukannya kontrak politik ulang yang mengatur kesepakatan di antara partai koalisi. (*/OL-9)
Source: media indonesia






0 komentar:
Posting Komentar