JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Jepang lebih sedikit dari yang direncanakan. Dari jumlah 103 orang yang telah berhasil diungsikan dari lokasi bencana, baru 99 yang bisa kembali ke Tanah Air.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Selasa 915/3/2011), mengatakan, ada sembilan WNI masih bertahan di Jepang karena alasan pribadi dan kesehatan sehingga menunda kepulangan mereka. Sedianya memang ada 103 orang.
Seluruh WNI yang dievakuasi tersebut berasal dari Sendai dan Fukushima, daerah yang mengalami dampak gempa dan tsunami paling parah di Jepang. Sebagian besar WNI tersebut merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Sendai. Selain 94 orang tersebut, juga ditambah 5 ABK Kapal Shinsei Maru-18 dari perusahaan Shimizu Suissan yang diungsikan dari Iwate.
Mereka diterbangkan ke Indonesia pada Selasa pagi dari Narita Airport dengan Garuda Indonesia GA 885. Rombongan evakuasi didampingi oleh Sekretaris Kedua Protokol Konsuler KBRI Tokyo. KBRI di Tokyo menjelaskan, mayoritas pengungsi tidak memiliki dokumen perjalanan paspor. Maka itu, KBRI menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), sebagai dokumen perjalanan sementara pengganti paspor.
Sesampainya di Jakarta, ke-99 WNI tersebut singgah di Kementerian Luar Negeri dan diterima Menlu pada pukul 19.00 untuk dipertemukan dengan keluarga.
Source: kompas internasional
0 komentar:
Posting Komentar