JAKARTA: PT Bank Mega Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sektor usaha kecil (UKM) pada tahun ini menjadi Rp3,6 triliun, naik lebih dari 2,5 kalilipat jika dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp1,046 triliun. Portofolio kredit sektor itu akan ditingkatkan hingga 49% pada 2019.
Direktur Utama Bank Mega JB Kendarto mengatakan manajemen mulai membidik sektor usaha kecil menengah (UKM) karena memiliki prospek yang cukup bagus di samping sektor komersial dan ritail yang turut menjadi motor pertumbuhan pembiayaan perseroan.
Pada tahun lalu saja pertumbuhan UKM mencapai 1.600%, karena dimulai dari kecil. Tapi, secara nominal memang masih kecil Rp1,046 triliun. Saat ini ada sekitar 6.000 debitur, ujarnya di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan PT Carrefour Indonesia, hari ini.
Dengan melihat pertumbuhan tersebut, paparnya, pada tahun ini perseroan menargetkan portofolio kredit UKM sebesar Rp3,6 triliun. Menurut dia, pertumbuhan kredit UKM dilakukan secara organik dengan memperlebar sayap pelayanan kantor cabang.
Adapun pertumbuhan kredit secara nonorganik, lanjutnya, dilakukan dengan menggandeng perusahaan pembiayaan dan institusi komersial lainnya.
Secara organik kantor Bank Mega mencari nasabah UKM, dan secara dengan nonorganik bekerja sama dengan pembiayaan lain untuk menyalurkan kepada UKM. Pendekatan kedua ini bisa dilakukan dgn BPD [bank pembangunan daerah] dan BPR, tuturnya.
Direktur Kredit Bank Mega Daniel Budirahaju mengatakan guna membantu ekspansi kredit UKM pada tahun ini manajemen akan membuka layanan khusus UKM pada 209 kantor cabang di seluruh Tanah Ai
Jadi statusnya tetap kantor cabang secara komersial, tetapi penanganan UKM akan diintensifkan pada 209 kantor cabang, tambahnya.






0 komentar:
Posting Komentar